Paracetamol

Paracetamol merupakan obat yang akrab di masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa hampir pasti pernah mengonsumsi paracetamol saat sakit demam. Apalagi bagi anak-anak yang memiliki penyakit kejang demam tentu sangat akrab dengan paracetamol. Berbagai merek dagang bermunculan di masyarakat seperti Pamol, Sanmol, Bodrex, dsb. Dengan efektivitas tinggi dan harga yang murah, paracetamol menjadi obat yang sering dikonsumsi masyarakat - bahkan terlalu sering. 

Fungsi Paracetamol

Selain berfungsi menjadi obat penurun panas (demam), paracetamol juga berfungsi sebagai analgesik/obat penghilang rasa sakit. Paracetamol menghambat sumber panas (heat-regulating center) yang terdapat di otak (hypothalamic) sehingga mampu menurunkan demam. Paracetamol juga menghabat sintesis prostaglandin sehingga mengurangi rasa nyeri, meskipun efek mengurangi rasa nyeri yang dihasilkan dikategorikan ringan-sedang.

Perlu Diperhatikan

Tidak ada obat yang selalu aman bagi tubuh manusia. Selalu ada batasan yang perlu diperhatikan. Paracetamol, jika dikonsumsi secara berlebih, dapat menyebabkan efek racun (toxic) bagi organ hati. Pada orang dewasa, konsumsi obat 4 gram atau lebih per hari dapat menyebabkan efek racun tersebut. Jika dipadankan, 4 gram sama dengan mengonsumsi 8 tablet paracetamol (setiap tablet paracetamol dengan kandungan 500mg). Tentunya tidak ada yang cukup “nekad” melakukan hal tersebut, bukan? Itulah salah satu alasan pemberian paracetamol perlu mendapatkan perhatian lebih pada penderita dengan masalah organ hati, misalnya pada kasus hepatitis.