Flu Singapura Mengintai Anak-Anak

Barangkali beberapa orang tua sudah akrab dengan istilah Flu Singapura. Meskipun terdapat nama salah satu negara tetangga di belakang katanya, bukan berarti flu ini “diimport” dari negara tersebut. Penyakit ini sudah menyebar di berbagai negara seperti Australia, China, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam dan tentu saja Indonesia. Flu Singapura memiliki nama medis Hand Foot Mouth Disease (HFMD). Sesuai dengan namanya, penyakit ini tidak hanya menyerang saluran pernafasan (yang menimbulkan tanda-tanda flu), tetapi juga menimbulkan gejala pada tangan, kaki, dan mulut. Gejala pada tangan dan kaki (terutama pada telapak tangan dan kaki) sering kali berupa bintik-bintik kemerahan. Bintik-bintik kemerahan ini menyerupai bintik-bintik cacar air sehingga banyak yang menyangka Anak-Anak terkena cacar air. Di daerah mulut sering kali muncul sariawan dari derajat yang ringan sampai derajat yang berat sehingga Anak-Anak yang terkena Flu Singapura mengalami kesulitan saat makan.

 Penyebaran Penyakit

Flu Singapura ini disebabkan oleh virus, golongan enterovirus. Virus ini sering kali menyerang Anak-Anak di usia kurang dari 5 tahun. Meskipun, beberapa kasus menunjukan virus ini dapat menyerang orang dewasa dan menimbulkan penyakit. Oleh karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka penyakit ini dapat ditularkan dari satu orang ke yang lain. Penyebarannya dapat terjadi melalui droplet/percikan saat bersin, kontak langsung seperti mencium pipi dan bersalaman, serta kontak tidak langsung seperti menggunakan mainan dari Anak yang sudah terserang penyakit. Di samping itu, faktor daya tahan tubuh juga berpengaruh pada penyebaran penyakit ini.

Oleh karena mudahnya media penularan virus, maka sangat mungkin penularan terjadi pada satu kelompok Anak. Seperti kita ketahui, Anak-Anak sangat senang bermain bersama teman-temannya. Ditambah lagi, Anak-Anak yang berkumpul dalam playgroup atau TK tentu tidak segan-segan untuk bermain bersama. Populasi yang padat dan kontak fisik yang sangat mudah terjadi turut pula memudahkan penyebaran virus pada Anak-Anak. Makanya, Anak-Anak dalam satu kelompok bermain dapat mengalamai penyakit Flu Singapura dalam periode yang sama. Tak heran orang tua merasa bingung, bagaimana bisa Anak mereka terkena penyakit ini. 

Apakah Penyakit ini Berbahaya bagi Anak?

Umumnya, penderita Flu Singapura dapat pulih dengan sendirinya seiring daya tahan tubuh yang semakin meningkat. Namun, pada tipe virus tertentu dan pada Anak-Anak dengan daya tahan kurang baik, penyakit ini dapat berbahaya. Seperti terungkap dalam beberapa kasus yang menunjukan virus Flu Singapura mampu menyerang otak Anak. Infeksi pada otak akan menyebabkan gangguan fungsi jantung dan pernafasan sehingga membahayakan jiwa Anak tersebut.

Ada beberapa tanda yang bisa mengarahkan dugaan/kemungkinan Flu Singapura berbahaya bagi Anak-Anak. Apabila penderita Flu Singapura mengalami demam ≥ 39^o C atau demam berlangsung lebih dari 48 jam, disertai muntah, lemah, kejang otot, kelemahan pada tangan atau kaki, mata yang terus menerus memandang ke atas, sesak nafas, dan gambaran kulit seperti pulau-pulau kebiruan (mottled skin) maka orang tua harus membawa Anak ke sarana kesehatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Mencegah 

Setelah mengetahui bagaimana cara penyebaran penyakit ini, maka sangat disarankan bagi Anak-Anak yang mengalami Flu Singapura untuk tetap dirumah hingga sembuh. Sangat dianjurkan asupan makanan dan minuman tetap terjaga untuk mempertahankan daya tahan tubuh Anak. Makanan yang panas atau terasa pedas tidak dianjurkan karena dapat memperburuk sariawan. Jika Anak sudah mampu berkumur, dapat diberikan obat kumur untuk meredakan sariawan.

Di masa pancaroba ini sering kali daya tahan tubuh Anak menurun sehingga resiko terkena penyakit justru akan meningkat. Membiasakan pola hidup yang sehat pada Anak menjadi kunci dalam mengurangi resiko penularan Flu Singapura. Kebiasaan sederhana seperti cuci tangan sehabis bermain, menutup mulut saat bersin dan batuk, serta tidak serta merta mencium Anak yang sedang sakit akan (sangat mungkin) berguna memutus rantai penularan penyakit. Di samping itu, mengurangi konsumsi makanan-minuman dingin, tidak bermain hujan-hujanan, dan istirahat yang cukup akan semakin menurunkan resiko penularan Flu Singapura. Semoga Anda dan Anak Anda tetap sehat selalu.

Seperti diterbitkan dalam Kalteng Pos 27 Februari 2014