Pengaruh Kopi Pada Anak

Di beberapa tempat di Indonesia, terdapat kebiasaan lokal yang cukup unik. Anak-anak yang baru menginjak usia 2 hingga 3 tahun (atau lebih muda dari usia tersebut) sudah diperkenalkan dengan minuman kopi. Tujuannya bukan untuk meningkatkan kemampuan fisik, atau ikut bergadang bersama orang tuanya. Sangat simpel sekali, orang tua mereka meyakini bahwa kopi dapat meningkatkan stamina dan tetap menjaga kesehatan Anak mereka.

Sering kali, kebiasaan lokal dikesampingkan. Bagi orang yang tidak pernah melakukannya akan kaget dan mencibir-nya. Sebelum mengambil keputusan untuk memandangnya secara negatif, tentu kita ingin melihat lebih jauh apakah benar kebiasaan ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak? Ataukah hanya sebuah kebiasaan yang diambil dari pemikiran sebab-akibat yang kurang tepat?

Kopi dan Kafein

Siapa yang tidak mengetahui bahwa di dalam kopi yang kita minum terdapat zat yang bernama kafein. Kafein memiliki pengaruh yang unik bagi tubuh manusia. Kafein dapat meningkatkan stimulus kepada sistem saraf pusat (otak) sehingga meningkatkan kesadaran. Pada beberapa organ, kaffein dapat meningkatkan laju jantung, mengurangi tahanan pada otot pernapasan sehingga dapat bernafas dengan lebih lapang, dan mengecilkan diameter pembuluh darah.

Jika kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa kafein hanya terkandung pada kopi, maka banyak orang akan terkejut bahwa kafein juga terdapat pada beberapa produk minuman seperti teh, coklat, coklat susu, bahkan dikatakan terdapat juga pada minuman bersoda komersial. 

Amankah Kopi untuk Anak-Anak ?

Sampai saat ini penulis belum menemukan hubungan negatif (maupun positif) secara ilmiah antara minum kopi pada anak-anak (entah dalam rentangan usia tertentu). Oleh karena keterbatasan data tersebut, maka kita menggunakan asumsi saja menjelaskan hubungan tersebut.

Disebutkan bahwa kadar kafein 10 gram atau lebih memiliki efek fatal bagi manusia (170mg/kg berat badan). Dalam 150 ml cangkir kopi yang dihidangkan (diperkirakan) terkandung 60 – 150 mg kafein. Jadi, kita bayangkan saja pada anak usia 2 tahun dengan berat badan 13 – 15 kg, maka :

Kadar kafein yang berefek fatal : 170 mg x 13 kg = 2.210 mg – 2.550 mg
Jumlah kopi yang mungkin bersifat fatal : 2.210/150 mg = 14 cangkir (ukuran 150 ml)

Apakah meminum kurang dari 14 cangkir tidak akan menimbulkan efek fatal bagi anak? Sayang sekali Saya belum bisa menjawab pasti pertanyaan ini karena, seperti yang telah diterangkan sebelumnya, belum terdapat penelitian ilmiah terkait masalah ini.

Apakah Kopi Memberikan Manfaat Kesehatan bagi Anak-Anak ?

Sama seperti halnya tingkat keamanan kopi pada anak-anak, manfaat kopi bagi anak-anak belum teruji secara ilmiah. Barangkali, efek kafein pada beberapa organ seperti saluran pernafasan dan pembuluh darah memberikan manfaat fisik bagi anak-anak di beberapa wilayah. Di daerah pegunungan, misalnya, dengan suhu udara cenderung dingin dan anak-anak sering kali mengalami masalah pernafasan, barangkali ditemukan manfaat dengan mengkonsumsi kopi (untuk melapangkan pernafasan).

Semoga kearifan lokal ini mendapatkan jawaban secara ilmiah sehingga tidak saja sebagai suatu pembenaran atas apa yang telah dilakukan beberapa masyarakat di Indonesia, tetapi juga untuk menjaga anak-anak Indonesia tetap sehat.

Salam sehat selalu.