Waspada Penyakit Hari Raya

Bulan mendekati akhir tahun dan siap untuk menyambut tahun yang baru. Banyak kegiatan yang menanti di akhir tahun ini. Beberapa dari kita akan merayakan Natal, dan tentunya perayaan Tahun Baru. Kemeriahan yang selalu berulang dari tahun ke tahun. Sama seperti kemeriahan sebelumnya, akan ada banyak makanan yang tersedia di rumah untuk menyambut tamu. Atau, setidaknya makanan untuk sekedar menemani kemeriahan perayaan ini bersama keluarga.

Biasanya, jika hari raya tiba, beberapa dari kita menjadi “lupa diri” untuk urusan makanan dan menjaga diri. Makanan apa saja yang disodorkan di rumah bisa habis termakan. Malahan, jika tidak ada makanan di rumah, justru membeli makanan sebanyak-banyaknya. Barangkali banyak yang berpikir bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru hanya terjadi satu kali dalam setahun, maka sah-sah saja untuk “sedikit” bermewah, khususnya dalam hal makanan. Alasan ini bisa saja benar. Namun, kita juga perlu menyadari pentingnya menjaga diri sendiri. 

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama menjalani masa-masa perayaan hari raya.

Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang sudah umum didengar di masyarakat. Meskipun sudah lumrah didengar, beberapa dari masyarakat masih menganggap sepele penyakit ini. Padahal, hipertensi yang tidak terkontrol bisa mendatangkan petaka bagi diri sendiri hingga berujung kematian.

Banyak faktor resiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertensi. Sebagian besar faktor resiko itu didapatkan dari gaya hidup seseorang, mulai dari makanan, aktivitas fisik, sampai stres pikiran. Oleh karena faktor resikonya berasal dari gaya hidup, maka menjaga gaya hidup yang sehat dapat mengurangi resiko terjadinya hipertensi.

Taukah Anda bahwa makanan yang kaya garam (yang terasa asin) dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi? Padahal, hampir semua makanan (baik makanan ringan hingga makanan berat) menggunakan garam untuk meningkatkan rasa gurih. Bahkan di Kalimantan terdapat makanan favorit yang menggunakan garam dalam proses pengawetan/fermentasi-nya, yaitu wadi. Jika makanan-makanan ini dikonsumsi secara berlebihan maka kadar garam di dalam tubuh akan meningkat. Semakin tinggi kadar garam yang dikonsumsi, resiko terjadinya hipertensi akan tinggi pula. Bayangkan, bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi namun tidak mampu menjaga pola makanan sehat pada hari raya, bisa-bisa tekanan darah Anda meloncat tinggi!

Di samping makanan mengandung garam, aktivitas yang berlebih selama hari raya juga dapat meningkatkan stres fisik dan mental. Terutama bagi ibu-ibu, mempersiapkan rumah dan segala kebutuhan hari raya bisa sangat menyita waktu dan tenaga. Ditambah lagi jika ada keluarga atau tetangga yang berkunjung ke rumah, maka tugas rumah tangga semakin bertambah. Sering kali, waktu untuk beristirahat semakin berkurang. Semakin tinggi stres pada fisik dan mental, semakin meningkat resiko hipertensi pada Anda. 

Diabetes

Perkembangan penyakit gula atau diabetes banyak dipengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi. Selain mengonsumsi obat, pola makan yang sehat dan tepat akan mampu menjaga kadar gula penderita diabetes dalam batas normal. Saat mengonsumsi makanan, aturan 3 J (Jenis, Jumlah, Jadwal) menjadi andalan untuk mempertahankan kadar gula. Jenis makanan yang dipilih adalah makanan yang segar seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Jumlah konsumsi makanan pun harus diatur/dikurangi, terutama makanan dengan kadar karbohidrat tinggi. Begitupun jadwal makan penderita diabetes tidak dapat seenaknya seperti orang pada umumnya. 

Pertanyaannya sekarang, apakah pola makan 3 J tersebut dapat dipertahankan saat perayaan hari raya? Dengan berbagai macam makanan dan minuman yang cenderung manis, tentu menjadi godaan bagi penderita diabetes. Bisa jadi hasil jerih payah Anda untuk mempertahankan kadar gula dalam batas normal akan sia-sia jika tidak mampu menjaga pola makan yang sehat.

Pola makan 3 J tidak hanya baik bagi penderita diabetes, melainkan juga bagi Anda yang memiliki resiko terkena diabetes. Dalam suatu penelitian diketahui bahwa usia yang semakin tua dan riwayat diabetes di keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena diabetes, khususnya diabetes tipe 2. Untuk itu, sangat disarankan bagi Anda yang memiliki resiko terkena diabetes untuk menjaga pola makan Anda.

Stroke

Penyakit stroke ini bisa jadi merupakan hasil dari keadaan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Jika tekanan darah meloncat tinggi dengan tiba-tiba, maka pembuluh darah yang terdapat di otak bisa jadi tidak mampu menahan tekanan tersebut. Hasilnya, pembuluh darah pecah dan terjadi perdarahan di daerah otak. Inilah yang dikenal dengan sebutan stroke berdarah. 

Lain-Lain

Masih ada beberapa kemungkinan penyakit yang patut diwaspadai selama menjalani hari raya di akhir tahun ini. Misalnya bagi anak-anak muda, “berkeliaran” dengan motor atau mobil di jalan raya sambil menyongsong tahun baru sudah menjadi tradisi tahun demi tahun. Tidak jarang, beberapa dari mereka tidak hati-hati saat berkendara sehingga terjadi kecelakaan. Patah tulang dan cedera kepala menjadi “oleh-oleh” di akhir tahun.

Belum lagi kebiasaan menyalakan petasan saat Tahun Baru yang kerap kali tidak hati-hati. Alih-alih mendapatkan kegembiraan, malah terjadi luka bakar saat petasan meledak tidak pada tempatnya. Petasan juga bisa membawa petaka bagi orang di sekitarnya. Suara ledakan petasan yang dahsyat dapat menyebabkan serangan jantung bagi penderita dengan penyakit jantung. Untuk itulah perlu kesadaran untuk tidak bermain petasan di lingkungan rumah sakit atau tempat-tempat yang ditinggali warga dengan penyakit jantung. 

Merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru tentunya menjadi momen yang menyenangkan dan membahagiakan, apalagi jika dirayakan bersama keluarga. Nah, supaya tetap dapat menikmati kesenangan dan kebahagian itu di tahun berikutnya, maka kesehatan Anda patut dijaga saat ini. Semoga berkah Tuhan selalu menyertai Anda di tahun 2014. Salam sehat selalu.

(Seperti yang tertulis dalam Kalteng Post)