Serangan hewan laut di
pantai tentu merusak suasana santai bertamasya. Dengan begitu banyak
kemungkianan serangan hewan laut saat di pantai, bagaimana kita yakin bahwa
yang menyerang adalah ubur-ubur ? Masih sulit untuk menjawab PASTI pertanyaan
ini. Namun, ada beberapa kejadian awal yang bisa menjadi pengarah kemungkinan
bahwa ubur-ubur adalah pelaku penyerangan.
Berada pada garis pantai migrasi ubur-ubur. Beberapa pantai di Indonesia menjadi tempat bagi ubur-ubur untuk bermigrasi. Jika seseorang berenang pada pantai dengan populasi ubur-ubur yang tinggi, ada kemungkinan akan terkena racun ubur-ubur.
Terasa seperti benang. Ubur-ubur memiliki tentakel yang panjang menyerupai benang. Pada bagian tentakel ini terdapat racun-racun yang tersimpan pada nematocysts. Saat seseorang berenang di pantai, dan tanpa sengaja menyentuh tentakel ini, maka racun-racun akan disuntikan melalui nematocyst. Jadi, adanya rangsangan pada tentakel lah yang menyebabkan racun-racun tersebut dapat mengenai manusia. Sehingga, sering kali korban serangan ubur-ubur merasakan seperti lilitan benang entah pada kaki atau area tubuhnya.
Bentukan benang pada area tubuh. Racun Ubur-ubur mampu menyebabkan iritasi pada kulit. Karena bentuk tentakel seperti benang, maka reaksi iritasi pada kulit sering kali membentuk pola benang yang panjang.
Terdapat tentakel. Yang paling pasti menjadi tanda serangan Ubur-ubur adalah terdapat tentakel Ubur-ubur pada area tubuh.
Reaksi yang ditimbulkan oleh racun ubur-ubur dapat bersifat lokal maupun sistemik. Tingkat keparahan reaksi racun bagi tubuh manusia dipengaruhi tipe ubur-uburnya maupun keadaan fisik dari korban. Sebagai contoh, jenis ubur-ubur yang diketahui memiliki racun yang kuat adalah ubur-ubur kotak. Seandainya diketahui sengatan terjadi oleh karena ubur-ubur kotak maka perawatan intensif perlu dilakukan. Pada anak kecil dan orang tua, reaksi tubuh terhadap sengatan ubur-ubur bisa membahayakan jiwa karena daya tahan tubuh yang lebih rentan dibandingkan orang dewasa yang sehat. Untuk itu, perlu penanganan khusus pada korban anak-anak dan orang tua.
Berada pada garis pantai migrasi ubur-ubur. Beberapa pantai di Indonesia menjadi tempat bagi ubur-ubur untuk bermigrasi. Jika seseorang berenang pada pantai dengan populasi ubur-ubur yang tinggi, ada kemungkinan akan terkena racun ubur-ubur.
Terasa seperti benang. Ubur-ubur memiliki tentakel yang panjang menyerupai benang. Pada bagian tentakel ini terdapat racun-racun yang tersimpan pada nematocysts. Saat seseorang berenang di pantai, dan tanpa sengaja menyentuh tentakel ini, maka racun-racun akan disuntikan melalui nematocyst. Jadi, adanya rangsangan pada tentakel lah yang menyebabkan racun-racun tersebut dapat mengenai manusia. Sehingga, sering kali korban serangan ubur-ubur merasakan seperti lilitan benang entah pada kaki atau area tubuhnya.
Bentukan benang pada area tubuh. Racun Ubur-ubur mampu menyebabkan iritasi pada kulit. Karena bentuk tentakel seperti benang, maka reaksi iritasi pada kulit sering kali membentuk pola benang yang panjang.
Terdapat tentakel. Yang paling pasti menjadi tanda serangan Ubur-ubur adalah terdapat tentakel Ubur-ubur pada area tubuh.
Reaksi yang ditimbulkan oleh racun ubur-ubur dapat bersifat lokal maupun sistemik. Tingkat keparahan reaksi racun bagi tubuh manusia dipengaruhi tipe ubur-uburnya maupun keadaan fisik dari korban. Sebagai contoh, jenis ubur-ubur yang diketahui memiliki racun yang kuat adalah ubur-ubur kotak. Seandainya diketahui sengatan terjadi oleh karena ubur-ubur kotak maka perawatan intensif perlu dilakukan. Pada anak kecil dan orang tua, reaksi tubuh terhadap sengatan ubur-ubur bisa membahayakan jiwa karena daya tahan tubuh yang lebih rentan dibandingkan orang dewasa yang sehat. Untuk itu, perlu penanganan khusus pada korban anak-anak dan orang tua.
Reaksi lokal yang
ditimbulkan oleh ubur-ubur diantaranya :
1. Iritasi kulit yang
terjadi seketika itu juga (saat tersengat ubur-ubur),
2. Tampak “print”
gambaran tentakel pada area tubuh yang terkena,
3. Rasa gatal,
4. Rasa kesemutan dan
bahkan terasa “tebal”/kebas,
5. Rasa sakit yang
menusuk.
Reaksi sistemik yang
ditumbulkan :
1. Mual,
2. Muntah,
3. Sakit kepala,
4. Kekakuan otot,
5. Lemas,
6. Perasaan seperti
melayang,
7. Demam,
8. Sakit pada
sendi-sendi,
9. Kehilangan kesadaran,
10. Kesulitan untuk
bernafas,
11. Detak jantung yang
tidak teratur,
12. Henti jantung (dalam
kasus berat).
I think your blog is great and if you do not mind the need to do an update on your blog and it will be great for your blog
ReplyDeletepoker online