Tekanan darah merupakan cara sederhana untuk melihat kelainan pada tubuh kita, terutama mengenai masalah jantung. Dengan perkembangan alat kesehatan, mengukur tekanan darah dapat dengan mudah dilakukan, tidak saja di sarana kesehatan namun juga di rumah. Berikut ini akan dijelaskan sekilas cara mengukur tekanan darah. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda.
INDIKASI
- pada kasus cardiovaskular = hipertensi.
- Kontrol pengobatan hipertensi
KONTRAINDIKASI
(Relatif)
- Pemasangan intravena
- Post operasi arteri-venous shunting
- Post reseksi lymp node pada tangan/daerah pemeriksaan
ALAT-ALAT
- Spigmomanometer (raksa/pegas/elektronik)
- Stetoscope
CARA MENGUKUR
Persiapan Alat
Persiapan Pasien
dan lingkungan
Persiapan
Pemeriksa
Persiapan Alat =
- Yakinkan alat berfungsi dengan baik
- Pilih alat yang sesuai dengan besar lingkar lengan pasien (lih. Tabel). Intinya : lebar caff tidak menutupi seluruh lengan atas dan mampu menahan tekanan alat.
Arm
Circumference
(cm) |
Bladder
Dimensions
(cm)
|
Cuff Size
|
|
22 to 26 | 12×22 |
Small adult
arm
|
|
27 to 34 | 16×30 |
Adult arm
|
|
35 to 44 | 16×36 | Large adult arm | |
45 to 52 | 16×42 |
Adult thigh
|
Note :
jika lebar lengan atas > lebar caff, dapat dilakukan pemeriksaan
pada lengan bawah (forearm) dengan mendengarkan suara pada a.
Radialis.
Persiapan Pasien
=
- Pasien tenang.
- Dalam posisi tidur? Duduk? Berdiri?
- Tanyakan keadaan sebelum pemeriksaan (aktivitas, penggunaan obat-obatan, minuman perangsang simpatis)
- Posisi lengan yang akan diperiksa sejajar dengan posisi jantung.
Persiapan
Pemeriksa
LANGKAH PEMERIKSAAN- Pasien dalam posisi duduk, pemeriksa di sebelah kanan pasien.
- Posisi pemasangan caff hendaknya sejajar dengan posisi jantung.
- Pasangkan caff spigmomanometer pada lengan dengan jarak 1/3 bawah, atau jarak tengah olekranon – akromion, atau sisi terbawah berjarak 2 cm dari lipat siku.
- Raba arteri brachialis (tentukan posisinya).
- Pompa spigmomanometer hingga hasil denyut a. Brachialis menghilang. Ingatlah tekanan saat posisi hilang.
- Letakkan stetoskop pada daerah a. Brachialis, mulai pompa hingga 20 mmHg di atas denyutan terakhir sebelumnya.
- Turunkan tekanan kira-kira 2 mmHg/detik.
- Dengarkan detak pertama dan pada tekanan berapa (suara Korotkoff 1) = systolic
- Dengarkan suara yang berubah menjadi lembut atau suara (detak) terakhir (suara Korotkoff 4 atau Korotkoff 5) = diastolic
- Dapat dihitung lagi 1-2 menit berikutnya apabila masih meragukan.
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH (JNC 7) :
Tekanan Darah |
Klasifikasi (Systole/Diastole)
|
|
Normal | <120 | <80 |
Prehipertensi | 120 - 139 | 80 - 89 |
Hypertensi Grade I | 140 - 159 | 90 - 99 |
Hypertensi Grade II | >/=160 | >/=100 |
Perlu Diingat :
- Tekanan darah seseorang dapat berubah setiap saat
- Faktor-faktor sebelum pemeriksaan perlu untuk ditanyakan, seperti obat-obat yang diminum, makanan sebelum pemeriksaan, aktivitas sebelum pemeriksaan, situasi emosional pasien.
- Beda umur, beda pula tekanan darah
Rata2 tekanan
darah berbanding usia :
Umur | Sistolik | Diastolik |
neonatus | 50 - 75 | 30 - 45 |
1 – 12 bln | 60 - 90 | 40 - 70 |
1 – 3 th | 75 - 100 | 50 - 75 |
4 – 8 th | 80 - 115 | 50 - 75 |
9 – 15 th | 85 - 125 | 50 - 80 |
No comments:
Post a Comment
Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....