Sehabis Makan Langsung Tidur, Bolehkah?

Suatu kali seseorang bertanya kepada saya, " Apakah boleh sehabis makan langsung tidur?". Tentu saja boleh, tidak ada yang melarang untuk masalah tidur kapanpun atau dimanapun. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan apabila hendak melakukannya.

Proses Pencernaan

Pada saat mengkonsumsi makanan, beberapa proses terjadi dalam jalur pencernaan. Pertama, makanan dilumatkan di dalam mulut (proses mekanik dan kimiawi), kemudian masuk melewati kerongkongan menuju lambung. Di lambung, makanan mengalami penghancuran secara kimia dengan menggunakan zat asam lambung. Produksi asam lambung ini meningkat saat hendak mengkonsumsi makanan. Pada orang yang memiliki kebiasaan makan teratur, sering kali asam lambung akan keluar pada jam-jam kebiasaan makan, meskipun pada saat itu sedang tidak makan.
Setelah diproses di lambung, makanan yang telah lumat (umumnya makanan akan hancur menjadi bentukan bubur, kecuali bahan makanan yang mengandung selulosa seperti sayur-sayuran) akan dialirkan menuju usus halus dan usus besar. Pengaliran bahan makanan ini dipengaruhi oleh gerakan saluran pencernaan (secara mekanik) dan gravitasi (secara fisika).  Bagian usus halus yang berhubungan dengan lambung masih memiliki fungsi pencernaan  secara kimiawi. Sumber enzim (senyawa kimiawi) didapatkan dari produksi pankreas dan hati (melalui saluran empedu). Di usus halus, zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh akan diserap. Sisa bahan makanan yang tidak dibutuhkan akan dilanjutkan menuju usus besar.


Usus besar memiliki sedikit kemampuan untuk menyerap zat-zat makanan. Usus besar lebih berfungsi sebagai tempat penyimpanan sisa makanan. Karena zat makanan dan cairan telah diserap sebelumnya, ditambah pola gerak usus besar yang meremas (memadatkan) dan mendorong maju, maka sisa makanan akan memadat (kita kenal sebagai tinja) dan tersimpan di rekto-sigmoid (salah satu bagian usus besar).

Distribusi Darah

Coba kita lihat lagi proses pencernaan di usus halus. Setelah makanan masuk ke usus halus, zat-zat makanan akan diserap melalui dinding-dinding usus halus. Zat-zat makanan ini perlu untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Sarana untuk mendistribusikan ke seluruh tubuh adalah darah. Sehingga, saat proses penyerapan zat-zat makanan berlangsung, aliran darah menuju saluran pencernaan (khususnya usus halus) akan meningkat.

Mari kita bayangkan, saat sedang santai dengan volume darah yang tetap (misalnya volume darah 6 liter) darah akan diedarkan ke seluruh tubuh dengan merata. Setiap bagian mendapatkan jatah sesuai dengan kebutuhannya. Namun, saat proses pencernaan makanan berlangsung, darah banyak mengalir ke saluran pencernaan. Volume darah yang 6 liter kini didistribusikan tidak merata, karena sudah banyak yang dibawa menuju saluran pencernaan. Hasilnya, beberapa organ akan mengalami pengurangan "jatah" aliran darah. Karena darah juga sebagai pengangkut oksigen tubuh, maka organ-organ yang sensitif dengan pengurangan oksigen (otak) akan melakukan mekanisme kompensasi karena berkurang sedikit aliran darah. Salah satu caranya yaitu mengurangi fungsi kerja otak, yang kita lihat sebagai "mengantuk". Itulah mengapa beberapa orang merasa mengantuk setelah mengkonsumsi makanan.

Regurgitasi Asam Lambung

Proses pengaliran makanan dari mulut hingga ke usus besar dipengaruhi oleh proses mekanik dan proses fisika. Ke dua proses ini saling membantu untuk menjaga makanan tetap pada aliran ke bawah menuju usus besar. Apabila kita mulai tidur terlentang setelah makan, maka fungsi fisika (gravitasi) akan berkurang. Sering kali makanan akan naik ke atas (kembali ke mulut), atau justru asam lambung yang naik ke atas yang kita kenal sebagai REGURGITASI ASAM LAMBUNG. Zat asam lambung memiliki tingkat keasaman kuat sehingga dapat mengiritasi saluran pencernaan atas seperti tenggorokan. Beberapa orang akan merasakan panas di daerah dada dan tenggorokan terasa terbakar dengan intensitas yang berbeda-beda.

Tips

Seandainya rasa ngantuk seusai mengkonsumsi makanan tidak dapat dihindari, maka Anda dapat mencoba cara ini :
  • Beristirahatlah dengan posisi bersender atau posisi kepala - punggung lebih tinggi daripada perut
  • Mulailah melakukan jalan-jalan kecil untuk mengurangi ngantuk dan meningkatkan asupan aliran oksigen ke dalam tubuh.

Semoga penjelasan ini bisa membantu.

No comments:

Post a Comment

Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....

Next Topic

> BERKENALAN DENGAN ANEMIA klik

> TRAUMA OLEH AIR KERAS klik




Anda Punya Saran atau Pertanyaan ? Silakan Hubungi Kami

Name

Email *

Message *