Dermatitis Statis

Seorang ibu, usia 65 tahun, datang ke klinik Kulit dan Kelamin karena mengeluh terdapat bercak kehitaman pada kaki (di bagian pergelangan kaki) sejak 3 bulan yang lalu, dan terdapat luka nanah pada bercak kehitaman tersebut. Bercak kehitaman tersebut terkadang disertai gatal. Awalnya, bercak kehitaman tersebut hanya berupa bercak seukuran koin di atas mata kaki. Seiring waktu, bercak itu semakin lebar hingga kini membentuk bercak yang meliputi mata kaki hingga 1/3 kaki bawah.

Luka bernanah di atas kulit bercak kehitaman tersebut dirasakan sakit saat disentuh. Awalnya bercak hanya kecil seukuran jagung, kini luka tersebut membesar sebesar koin.
Ibu ini juga mengeluhkan varises pada kakinya. Sudah sejak lama (ibu ini lupa awalnya, berkisar 2-3 tahun yang lalu) varises pada kaki ini muncul. Keluhan pada jantung disangkal oleh ibu ini. Penyakit diabetes disangkal, dengan hasil pemeriksaan gula terakhir 1 bulan lalu sebesar 98 mg/dl.

Hasil pengamatan ditemukan gambaran plak, hiperpigmentasi, soliter, batas tegas, ukuran plakat, pada kaki kanan dan kiri, sehingga membentuk gambaran “leher botol terbalik”. Di atas plak terdapat ulkus dengan sisi meninggi, dasar jaringan granulasi, permukaan menggaung. Terdapat skwama halus berwarna putih, tersebar di seluruh plakat.
Ibu tersebut didiagnosis dermatitis statis. Disarankan untuk tidak berlama-lama berdiri. Saat duduk, kaki dapat dinaikkan untuk memperlancar aliran darah. Diberikan terapi kompres lembab pada bagian luka bernanah hingga kering, dan diberikan campuran steroid dan antibiotik krim. Pada bagian bercak diberikan salep dan pelembab. Ibu tersebut dikonsulkan ke bagian penyakit dalam untuk melihat kelainan tubuh lainnya.

Definisi dan Etiologi
Dermatitis Statis adalah keadaan insufisiensi atau ketidak efektivan vena pada tungkai bawah. Insufisiensi ini sering disebut sebagai hipertensi vena. Penyebab munculnya penyakit ini masih belum jelas diketahui. Salah satu penyebab yang dianut adalah peningkatan tekanan hidrostatik pada vena yang menyebabkan terjadinya kebocoran fibrinogen ke daerah dermis kulit. Terperangkapnya fibrinogen di daerah dermis menimbulkan polimerasi membentuk membran fibrin yang menghalangi difusi oksigen dan sari makanan. Gangguan difusi ini menyebabkan kematian sel kulit.

Kebocoran fibrinogen ini juga diikuti oleh terperangkapnya faktor pertumbuhan untuk menuju daerah dermis. Karena terperangkap, faktor pertumbuhan tidak mampu berfungsi pada bagian dermis kulit yang terkena sehingga luka kecil akan sangat sulit untuk mengalami perbaikan.


No comments:

Post a Comment

Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....

Next Topic

> BERKENALAN DENGAN ANEMIA klik

> TRAUMA OLEH AIR KERAS klik




Anda Punya Saran atau Pertanyaan ? Silakan Hubungi Kami

Name

Email *

Message *