Scabies (2)

Diagnosis
Penentuan diagnosis Skabies berdasarkan karakteristik epidemiologi, gambaran klinis dan hasil pemeriksaan penunjang. Terdapat 4 tanda kardinal yang harus diketahui, yaitu :

a. Pruritus nokturna, artinya gatal yang dirasakan semakin memberat di malam hari.
b. Menyerang manusia secara kelompok. Sebagai contoh keluarga pasien yang tinggal serumah (atau sekamar) dengan penderita juga mengalami gejala yang sama.
c. Adanya terowongan pada daerah predileksi.
d. Ditemukan adanya tungau/kutu penyebab dalam satu atau lebih tahap perkembangannya.
  

Diagnosis sudah dapat ditegakkan apabila ditemukan 2 dari 4 gejala kardinal di atas.

Penyakit Skabies merupakan salah satu penyakit yang dikenal sebagai the great immitator karena penampakannya dapat menyerupai banyak kelainan kulit. Beberapa diagnosis banding yang dapat dipertimbangkan diantaranya :
a. Yang paling menyerupai : Atopik dermatitis, reaksi sengatan serangga, dermatitis kontak, dermatitis herpetiformis, ekzema dyshidrotik.
b. Sebagai pertimbangan : psoriasi (khusunya varietas berkrusta), pempigus bullosa, erupsi obat.

Komplikasi
Karena gejala gatal merupakan gejala tersering muncul, maka sangat mungkin terjadi manipulasi mekanis akibat garukan. Manipulasi ini dapat menimbulkan erosi atau ekskoriasi pada lesi sehingga mempermudah terjadinya infeksi sekunder. Pada scabies Norwegia, penyakit ini dapat menimbulkan lympangitis dan septikemia.

Penanganan
Prinsip penanganan penyakit ini adalah mengatasi penyebab/etiologi dan simptomatis. Syarat obat ideal dalam mengatasi penyebab ialah :

a. Harus efektif terhadap semua stadium tungau.
b. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik.
c. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian.
d. Mudah diperoleh dan harganya murah.

Hal khusus yang perlu diperhatikan adalah pengobatan ini harus diberikan kepada seluruh keluarga atau orang-orang dekat pasien (yang mengalami kontak intensif dengan pasien).

  • Jenis obat topikal yang diberikan (mengatasi kausa) :
a. Sulfur presipitatum dengan kadar 4% - 20% dalam bentuk salep atau krim.
Preparat ini tidak efektif terhadap stadium telur sehingga penggunaannya harus minimal 3 hari. Preparat ini dapat digunakan pada bayi berumur < 2 tahun. Sulfur sering menyebabkan bau tidak enak bagi penderita, dan mengotori pakaian. Sulfur juga dapat menyebabkan iritasi.

b. Emulsi Benzil-Benzoas 20% - 25%.
Efektif terhadap semua stadium. Digunakan setiap malam selama 3 hari. Obat ini sering menyebabkan iritasi dan kadang-kadang rasa gatal justru meningkat.

c. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan) 1% dalam krim atau losio.
Efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang menimbulkan iritasi. Obat ini tidak dianjurkan pada anak < 6 tahun dan wanita hamil karena memiliki efek toksik terhadap sistem saraf pusat. Pemberian hanya 1 kali dan dievaluasi dalam 1 minggu. Jika dirasa perlu, maka pemberian dapat diulangi lagi.

d. Krotamiton 10% dalam krim atau losio.
Memiliki efek antiskabies dan antigatal. Obat ini harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.

e. Permetrin 5% dalam krim.
Toksisitasnya lebih kecil daripada gameksan, dengan efektivitas yang sama. Dioleskan 1 kali dan dihapus setelah 10 jam. Bila belum sembuh dapat diulang 1 minggu kemudian. Tidak dianjurkan pada bayi di bawah 2 bulan.

  • Jenis obat mengatasi simptomatis dan komplikasi.
Pada penderita yang mengalami rasa gatal yang mengganggu dapat diberikan antihistamin. Bila pada pasien ditemukan adanya infeksi sekunder, maka dipertimbahkan untuk memberikan antibiotik yang sesuai.

Prognosis
Apabila ditanggulangi dengan baik sesuai dengan indikasi obat dan penanganan faktor epidemiologi, maka prognosisnya akan baik. Pada penderita yang tidak mendapatkan penanganan yang adekuat, akan menimbulkan gejala yang berlarut-larut. Penderita dengan sistem imun yang kompeten akan mampu mengurangi jumlah kutu Skabies pada tubuhnya, namun pada penderita dengan imunocompremise, pemberian obat dan pengaturan keadaan lingkungan akan membantu mencapai prognosis yang baik.

Pencegahan
Setelah membaca tulisan diatas, maka hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit Scabies adalah :


  1. Tingkatkan higienitas diri.
  2. Tingkatkan higienitas lingkungan tempat tinggal dengan mencuci kain, baju, dan tempat-tempat berbahan kain yang menjadi tempat hidup kutu Scabies.
  3. Motivasi keluarga untuk turut menjaga higienitas diri.
  4. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan, karena kutu Skabies terganggu pada suhu yang panas.
  5. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga dan makan makanan bergizi.
  6. Segera memeriksakan diri apabila mengalami gatal yang tidak kunjung hilang selama 3 hari.

yN
“Our Support for Your Health”
 Click to See in PDF>>

No comments:

Post a Comment

Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....

Next Topic

> BERKENALAN DENGAN ANEMIA klik

> TRAUMA OLEH AIR KERAS klik




Anda Punya Saran atau Pertanyaan ? Silakan Hubungi Kami

Name

Email *

Message *