Efek Asap Bagi Kehidupan




Kejadian kebakaran hutan di Riau tahun 2013 bukanlah kejadian kebakaran hutan pertama di Indonesia. Pada tahun 2012 yang lalu, kebakaran hutan yang hebat juga melanda di Kalimantan. Hutan-hutan yang dimiliki Indonesia berlahan tapi pasti mengalami ancaman kebakaran saat mulai bersentuhan dengan aktivitas industri.
Beberapa dari kita barangkali berada jauh dari jangkaun asap tersebut sehingga tidak merasakan penderitaan yang mungkin ditimbulkan. Penulis sendiri merasakan bagaimana bencana Asap dapat mengganggu tidak saja kesehatan pribadi, namun juga berbagai sektor yang tidak terpikirkan seperti transportasi yang terganggu (khususnya penerbangan), harga-harga pangan merangkak naik, kehidupan hewan-hewan terganggu (bahkan bagi pengembang sarang burung walet, kondisi ini sangat tidak menguntungkan). Hebatnya, apa yang terjadi di daerah kita juga dirasakan oleh rekan-rekan di negara tetangga. Mereka juga mendapat “kiriman” asap. Sungguh sangat disayangkan (dan memalukan) jika kita dikatakan hanya mampu meng-ekspor asap ke luar negeri.

Karena saya juga tinggal di daerah yang rawan bencana asap, maka tepat rasanya dalam artikel ini akan dibahas bahaya asap bagi kesehatan. Bahaya Asap tidak saja disebabkan oleh asap oleh pembakaran hutan, melainkan juga dapat disebabkan oleh asap kendaraan bermotor yang sering didapati di kota-kota besar.
Gas-gas buangan hasil pembakaran yang dapat terlihat dalam rupa Asap memiliki berbagai kandungan, diantaranya Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2)dan Nitrogen Oksida (NOx).

Karbon monoksida umumnya dihasilkan dari gas buangan kendaraan dan pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak, batu bara, dan kayu.  Pada pembakaran dengan temperatur tinggi, hasil gas buangannya biasanya dalam bentuk Nitrogen Oksida. Sedangkan Sulfur dioksida kerap terkandung dalam asap buangan industri.

Apa Bahayanya Bagi Kesehatan ?

Asap benar-benar bisa menjadi bencana kesehatan. Secara gabungan dalam bentuk Asap maupun secara partikel-nya dapat mengganggu keadaan tubuh kita.

Efek Iritatif

Hampir sebagian besar komposisi Asap memiliki efek iritatif pada tubuh, misalnya pada mata dan saluran pernapasan. Debu halus yang cenderung masih panas segera akan menimbulkan iritasi pada mata dan pernapasan. Begitu juga Carbon Monoxida, Sulfur Dioksida, dan Nitrogen Oxide diketahui memiliki efek iritatif bagi kulit manusia. Gejala yang paling mudah terlihat adalah mata menjadi merah, terasa gatal dan nyeri, batuk-batuk muncul, bahkan menjadi sulit untuk bernafas.

Efek Sulit Bernafas.

Tidak hanya efek iritasi yang akan menggangu pernafasan. Asap juga mengurangi kandungan oksigen yang dibutuhkan manusia saat bernafas. Kandungan oksigen dalam alam bebas berkisar 20% dari keseluruhan kandungan udara. Dua puluh persen adalah situasi yang dianggap layak untuk menunjang kehidupan. Saat Asap datang, kandungan Oksigen akan menurun digantikan kandungan dari Asap.

Itu bukan salah satu yang terburuk. Carbon Monoksida, salah satu kandungan dalam Asap, memiliki ikatan yang lebih erat pada partikel darah kita, Hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah bagian darah yang membawa oksigen ke dalam jaringan tubuh kita. Bayangkan saja Hemoglobin seperti kendaraan transport yang memiliki daya angkut terbatas/sudah diatur. Oksigen yang seharusnya masuk ke dalam kendaraan ternyata sudah “disrobot” oleh Carbon Monoksida. Hasilnya, jumlah Oksigen yang terdistribusi dalam darah menjadi menurun. Turunnya jumlah Oksigen akan menurunkan fungsi sel – jaringan – organ – dan akhirnnya keseluruhan tubuh manusia. Kematian menjadi akhir jawabannya.

"Masker yang umum digunakan oleh masyarakat tidak mampu mencegah 100% resiko di atas. Untuk itu perlu solusi yang lebih baik : kurangi sumber Asap."            

Efek Radikal Bebas

Kandungan dalam Asap memiliki efek radikal bebas. Jika terus menerus terhirup atau terpapar pada manusia akan meningkatkan kejadian kanker. Salah satunya ditunjukan dengan peningkatan kejadian kanker paru-paru pada daerah yang memiliki kualitas udara yang buruk.
Mungkin Anda berfikir hanya dengan menggunakan masker dapat menghindari bahaya dari resiko-resiko di atas. Sayangnya tidak. Masker yang umum digunakan oleh masyarakat tidak mampu mencegah 100% resiko di atas. Untuk itu perlu solusi yang lebih baik : kurangi sumber Asap.

Sampai di situ saja ...?

Yang saya ceritakan di atas adalah efek bagi manusia dalam jangka dekat maupun menengah. Masih ada efek bagi lingkungan secara global pula. Kandungan pada Asap, misalnya Nitrogen Oxide dan Sulfur Dioksida, memiliki peran akan terjadinya hujan asam. Hujan asam akan merusak ekosistem tanah dan segala yang hidup di atasnnya. Tumbuh-tumbuhan akan sulit untuk hidup, begitu juga hewan yang hidup di sekitarnnya. Nitrogen juga menjadi salah satu pembentuk efek rumah kaca. Efek rumah kaca menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat sehingga keseimbangan alam di bumi berubah. Es akan mencair, tanaman maupun hewan yang membutuhkan suhu dingin akan mengalami tantangan besar dalam bertahan hidup, manusia – salah satu penghuni Bumi – juga akan terkena imbas dari perubahan iklim ini.

Banyak hal buruk yang bisa terjadi dari Asap kebakaran hutan (maupun asap dari sumber lainnya). Itulah mengapa kita harus mencoba mencari solusi dari ancaman asap ini. Pelan tapi pasti resiko-resikonya akan menjadi nyata. Akan sulit untuk merubah kebiasaan orang lain, misalnya melarang pembakaran hutan sebagai salah satu metode pembukaan lahan yang paling sering terjadi di daerah saya, namun akan lebih mudah untuk memulainya dari diri sendiri.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Salam sehat selalu.

“ Time goes so fast when you don’t have a brain” 
(The Music Never Stopped)

No comments:

Post a Comment

Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....

Next Topic

> BERKENALAN DENGAN ANEMIA klik

> TRAUMA OLEH AIR KERAS klik




Anda Punya Saran atau Pertanyaan ? Silakan Hubungi Kami

Name

Email *

Message *