Muscular dystrophy adalah kelainan pada otot berupa gejala kelemahan
otot yang sering kali terjadi secara progresif. Kelainan pada saraf pusat
maupun saraf tepi tidak ditemukan pada penderita ini,
sehingga dapat dikatakan Muscular Dystrophy (MD) merupakan kelainan otot
semata.
Penanganan bagi penderita MD tidak dapat dilihat dalam satu sisi medis
saja, melainkan juga perlu mempertimbangkan dari sisi sosial. Pasien tidak saja
diharapkan dapat menghambat perkembangan kelemahan pada otot, tetapi juga mampu
bersosialisasi yang layak dengan lingkungannya, mampu mandiri dalam tahap
perkembangan penyakitnya, dan tentu saja mampu mengaktualisasikan dirinya
sesuai dengan situasi yang telah dialami. Untuk mencapai target itu, dukungan
dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Sejak pertama kali penyakit ini ditemukan
oleh Duchenne, berbagai pengobatan medis telah dicoba. Hingga kini, obat yang
terbukti dapat menekan percepatan/progresivitas penyakit adalah Prednisone.
Sayangnya, penggunaan Prednisone dalam dosis yang besar dan dalam jangka waktu
yang lama akan mengakibatkan gangguan seperti peningkatan berat badan yang
cepat, myopathy, osteoporosis, dan gangguan pertumbuhan. Para ahli mulai
mencoba mengurangi dampak dari Prednisone tersebut dengan membuat turunannya,
yaitu Deflazacort. Deflazacort dipercaya memiliki efek samping yang lebih
rendah daripada Prednisone.
Obat lain yang berpotensi dalam terapi MD
adalah suplemen Creatine Monohydrate. Creatine merupakan bahan alami yang
terdapat pada daging. Creatine juga secara alami dibentuk oleh hati dan ginjal.
Hasil meta-analisis menunjukan pemberian suplemen creatine monohydrate
meningkatkan kontraksi otot. Suplemen ini juga dapat meningkatkan masa lemak
bebas otot (fat free muscle mass).
Pengobatan lain yang masih dalam tahap
uji coba diantaranya PTC124, injeksi AVI-4658 phosphorodiamidate morpholino
oligomer (PMO), dan terapi gen somatik. Terapi-terapi ini masih dalam uji coba
dan kita harapkan dapat segera menunjukan hasil yang memuaskan.
TERAPI BEDAH
Pada anak-anak yang menderita MD sering
kali muncul masalah tulang dan otot. Gangguan dan perubahan bentuk (deformitas)
yang pertama kali terjadi umumnya dimulai dari ekstrimitas bawah. Konstraktur
ekstrimitas bawah dimulai dengan bentukan equinus. Bentukan ini terjadi secara
berlahan dimulai sejak usia 6 tahun.
Kontraktur pada pinggul dan lutut terjadi
setelahnya. Gangguan pada pinggul dan lutut menyebabkan penderita membutuhkan
bantuan kursi roda. Saat penderita mulai “terikat” pada kursi roda, kontraktur
pada pinggul dan lutut (hip dan knee flexion contracture) justru akan
berkembang lebih cepat.
Skoliosis juga salah satu masalah yang
dihadapi oleh pasien MD. Skoliosis lebih sering terjadi pada MD tipe Duchene
dibandingkan tipe MD yang lainnya, dengan angka insiden 75 – 90%. Skoliosis
akan mudah menjadi buruk apabila pasien tidak bergerak sama sekali. Bentuk
kurve skoliosisnya umumnya thoracolumbar atau lumbar. Penggunaan brace tidak
efektif untuk mengatasi progresivitas skoliosis.
Untuk masalah-masalah otot, tulang, dan
jaringan lunak yang sekilas dijelaskan di atas, tindakan bedah seringkali
merupakan jawabannya. Tujuan dari terapi bedah adalah mempertahankan kemampuan
gerak (mobilitas) penderita MD. Di samping itu, sangat disarankan untuk
mengikuti sesi program fisioterapi untuk berlatih gaya berjalan dan cara
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
DAPATKAH DISEMBUHKAN?
Hingga sekarang, pengobatan bagi
penderita MD belum memuaskan. Penyakit MD masih belum dapat disembuhkan.
Kebanyakan penderita mengalami gangguan jantung-paru pada usia 30 tahun hingga
akhirnya meninggal. Namun, hal ini bukan alasan untuk berkecil hati. Dengan
penanganan yang tepat dan perhatian yang wajar, penderita akan mendapatkan
kualitas hidup yang baik. Meskipun dalam keterbatasan, Penderita masih dapat
berkarya di masyarakat.
Setiap benih yang tumbuh
Akan menyemarakan dunia
dengan caranya sendiri
Halo,
ReplyDeleteSaya mencoba menjawab pertanyaan mbak Tiya yg telah mengirimkan pertanyaan via email :
Apakah DMP bisa disembuhkan ?
Di samping dikirim via email, jawaban juga saya kirimkan melalui comment ini.
Salam sehat,
Mbak Tika, sejauh yang saya tahu, DMP (Dystropy Muscular Progressive) memiliki kriteria "sembuh" yang berbeda dibandingkan penyakit infeksi. Harapan sembuh untuk penderita DMP adalah mengurangi progresivitas penyakit dan mempertahankan fungsi luhur pasien. Sehingga, obat-obatan yang diberikan dan fisioterapi yang dilakukan untuk mencapai kualitas hidup terbaik. Jika diharapkan untuk sembuh seperti orang pada umumnya (dapat beraktivitas seperti biasa) sayang sekali belum dapat dilakukan.
Demikian jawaban dari saya. Semoga dapat menambah informasi.
Apakah ada penelitian pengobatan herbal untuk penderita DMD? Trmksh
Deletecalon suami ku MD sampai usia sekarang kurang lebih 27 thn....
ReplyDeletesaya membaca artikel diatas bahwa penderita MD pada usia 30 thn ketas akan mengalami gangguan hati dan paru paru ? apakah itu dialami semua penderita MD bisakah diobati atau diringankan atau dicegah gejalanya Terimakasih
calon suami ku MD sampai usia sekarang kurang lebih 27 thn....
ReplyDeletesaya membaca artikel diatas bahwa penderita MD pada usia 30 thn ketas akan mengalami gangguan hati dan paru paru ? apakah itu dialami semua penderita MD bisakah diobati atau diringankan atau dicegah gejalanya Terimakasih