Penanganan
Apabila sudah
didiagnosis mengalami diphtheri, maka penanganan ditujukan kepada
gejala umum, bakteri penyebab, dan eksotoxin yang dikeluarkan oleh
bakteri. Obat penurun panas dan penghilang rasa nyeri dapat diberikan
kepada penderita. Kebiasaan minum air hangat dan berkumur antiseptik
dapat dilaksanakan. Untuk lebih sederhana, penderita dapat
menggunakan media air garam untuk berkumur.
Penanganan
menggunakan antitoxin diberikan untuk me-nonaktif-kan toxin yang
beredar di darah. Jumlah antitoxin yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat keparahan infeksi, lokasi infeksi, dan lamanya infeksi
berlangsung. Sebelum diberikan, antitoxin di-test pada kulit untuk
melihat reaksi tubuh terhadap pengobatan ini.
Antibiotik yang
sensitif untuk bakteri C. Diphtheria diantaranya golongan penisilin
dan macrolide (eritromisin). Pada infeksi diphtheri kulit dapat
diberikan Basitrasin topikal (N B Topical; LipocinR ).
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada jantung (miocarditis) dapat
diberikan prednisone.
Pencegahan
Sesuai dengan upaya
mengurangi angka kejadian diphtheria, pemerintah telah memasukan
diphtheri sebagai salah satu kelompok imunisasi wajib. Jenis
imunisasi ini dikenal dengan DPT (Dipteri Pertusis Tetanus).
Imunisasi DPT diberikan kepada anak yang sehat usia 2 bulan, 4 bulan, dan
6 bulan. Untuk suntikan ulangan dapat diberikan pada usia 18 bulan
dan 5 tahun.
Penting untuk
menghindari anak-anak atau diri sendiri dari penderita diphtheri.
Salah satu cara yang aman yaitu dengan menggunakan masker, baik untuk
penderita maupun rekan-rekan penderita yang berada di sekitar
penderita.
No comments:
Post a Comment
Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....