Endometriosis


Bagi beberapa wanita, nyeri semasa menstruasi/dysmenorhea merupakan pengalaman yang luar biasa menyakitkan. Bahkan, sering juga ditemukan wanita yang pingsan karena tidak dapat menahan rasa sakit yang ditimbulkan. Tidak saja mengganggu aktivitas kerja, melainkan kualitas kehidupan secara keseluruhan menjadi turun. Jika hal tersebut terjadi pada Anda, maka Anda perlu mempertimbangkan kemungkinan Endometriosis pada diri Anda.
Apakah Endometriosis itu ?
Endometriosis adalah kelainan pertumbuhan jaringan rahim (jaringan endometrium). Seharusnya, jaringan rahim hanya tumbuh pada dinding rahim. Sedangkan, pada kasus Endometriosis, jaringan rahim itu tumbuh pada jaringan lain, seperti di jaringan tuba fallopian, jaringan ovum, bahkan ada pula di dinding kantong kencing dan peritonium. Penyakit ini sering kali muncul pada wanita muda produkitf.

Faktor Resiko Endometriosis ?
Faktor genetik merupakan faktor resiko yang menjelaskan penyakit Endometriosis ini sering ditemukan dalam satu keluarga (ikatan darah). Gangguan pada anatomi rahim juga berperan dalam memunculkan Endometriosis. Anatomi rahim yang tidak normal menyebabkan aliran menstruasi yang seharusnya keluar melalui mulut rahim justru menuju tuba fallopian (retrograd menstruation). Jaringan endometrium yang terbawa menstruasi ini dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan endometrium pada tuba falopian ataupun daerah lainnya yang dihinggapi jaringan endometrium.
Faktor resiko yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya di negara industrial, adalah kontaminasi toxin 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD). Senyawa ini, bersama dengan hormon estrogen, dipercaya dapat menyebabkan pembentukan jaringan endometrium di luar rahim. Senyawa ini banyak ditemukan pada hasil buangan proses industri.

 Apa saja gejala Endometriosis ?
Tanda-tanda Endometriosis diantaranya :
1. Dysmenorhea yang hebat
2. Nyeri bagian pelvis yang berlangsung lama
3. Nyeri saat berhubungan seksual
4. Nyeri yang timbul sesuai siklus menstruasi, yang dapat terasa pada perut dan kantong kencing.
5. Infertilitas

Mengapa nyeri menstruasi/dysmenorhea lebih kuat dibandingkan biasanya?
Pada kasus Endometriosis, jaringan yang tumbuh di luar rahim itu mengikuti pola pelepasan jaringan rahim saat menstruasi. Jadi, saat periode menstruasi, jaringan rahim yang telah mengalami penebalan akan berguguran dan menimbulkan nyeri. Nyeri yang biasanya berkonsentrasi pada rahim kini tersebar di setiap bagian jaringan rahim yang tumbuh. Lokasi yang seharusnya tidak menimbulkan nyeri kini malah turut pula menghasilkan nyeri. Inilah yang turut meningkatkan rasa nyeri pada penderita Endometriosis.

Apa pengaruhnya bagi kesehatan dan fertilitas ?
Rasa nyeri yang timbul pada Endometriosis biasanya mengikuti pola menstruasi. Namun, sering pula dilaporkan rasa nyeri di luar siklus menstuasi dengan tingkat nyeri yang ringan sampai sedang. Rasa nyeri yang timbul terus menerus dan menyakitkan ini tentu akan menggangu pola hidup. Konsentrasi dapat menurun, tidur terganggu, bahkan aktivitas seksual pun akan terganggu hingga akhirnya menurunkan kualitas kehidupan.
Jaringan rahim yang tumbuh di luar rahim tersebut dapat mengganggu proses fertilisasi pada wanita. Saat jaringan tersebut tumbuh di tuba valopi, maka proses pergerakan sel telur menuju rahim akan terhambat. Begitu pula saat jaringan tersebut tumbuh pada ovum maka proses ovulasi akan terganggu, sehingga mengakibatkan terganggunya proses fertilisasi.

Kapan harus memeriksakan diri ke Dokter ?
Dua hal yang menjadi pertimbangan untuk memeriksakan diri ke dokter :
Pertama, saat rasa nyeri membuat kualitas hidup Anda menurun
Kedua, saat Anda merasa terjadi gangguan fertilitas. 

Bagaimana Endometriosis ditangani secara medis ?
Saat rasa nyeri sudah tidak dapat diatasi lagi, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan berupaya memberikan obat pengurang rasa sakit. Umumnya, dengan obat pengurang rasa sakit sudah mampu membantu beberapa wanita kembali beraktivitas seperti biasa. Sembari memberikan obat pengurang sakit, perlu dilakukan pemeriksaan untuk melihat apakah benar rasa nyeri tersebut disebabkan oleh Endometriosis.
Apabila obat pengurang rasa sakit tidak mampu mengurangi derajat kesakitan, dokter akan memberikan obat hormonal seperti kombinasi obat kontrasepsi oral, Progestogen, dan GnRH analog. Obat-obat ini hendaknya diberikan dalam pemantauan dokter.
Jika dua terapi di atas masih menimbulkan rasa nyeri, maka operasi menjadi pilihan berikutnya. Tujuannya adalah mengambil jaringan rahim yang tumbuh diluar rahim hingga tidak tersisa. Dewasa ini, prosedur operasi minimal menggunakan laparoskopi menjadi pilihan yang diminati karena selain dapat digunakan sebagai alat diagnosis keberadaan jaringan rahim, juga mampu dijadikan alat untuk mengambil jaringan tersebut. Luka operasi yang minimal juga menjadi nilai lebih prosedur ini. Namun, jika lokasi jaringan rahim tersebar luas, tindakan pengambilan jaringan dengan menggunakan Laparoskopi kurang efektif.

Ø  Jika terdapat saran ataupun masukan, silakan menghubungi kami di kolom contact us.
Ø  Jika Anda memiliki pertanyaan masalah kesehatan silakan melihat kolom term.
Sumber :
1. Raffi, Francesca dkk. Endometriosis. Journal of Paediatrics, Obstetrics & Gynaecology May/Jun 2012 Vol.38 No.3. hal.93-104.
2. Endometriosis. Williams Gynecology Chap. 10, 2008.
3. Endometriosis. Kapita Selekta Kedokteran Ed. Ketiga Jilid 1, 2001. hal.381-384.

No comments:

Post a Comment

Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....

Next Topic

> BERKENALAN DENGAN ANEMIA klik

> TRAUMA OLEH AIR KERAS klik




Anda Punya Saran atau Pertanyaan ? Silakan Hubungi Kami

Name

Email *

Message *