Lemas Sebagian Tubuh dan Wajah : Diagnosis

BAGAIMANA STROKE DAPAT DIDIAGNOSIS?

troke dapat didiagnosis melalui hasil wawancara/anamnesis terhadap penderita (jika masih sadar) atau dengan keluarga pasien yang berada di sisi penderita. Dari hasil anamnesis ini didapatkan keterangan :

a. Apakah kejadian terjadi secara tiba-tiba?
b. Berapa lama antara kejadian hingga tiba di rumah sakit?
c. Pada saat apa kejadian itu terjadi (bekerja? beristirahat?)
d. Apakah penderita sempat muntah?
e. Apakah langsung disertai kelemahan sebagian tubuh, atau yang lebih ringan perasaan kesemutan pada sebagian tubuh?
f. Apakah ini merupakan kejadian yang pertama?
g. Adakah riwayat kesehatan seperti diabetes, hipertensi, sakit jantung, atau perawatan lainnya di rumah sakit?

Beberapa pertanyaan barangkali akan ditambahkan tergantung dengan situasi yang ditemukan saat penderita datang ke rumah sakit. Seperti misalnya pekerjaan penderita akan sangat berpengaruh pada peningkatan tekanan pembuluh darah, sehingga pertanyaan kepada hal tersebut akan sangat membantu penentuan diagnosis.

Hasil pemeriksaan fisik penderita juga mampu mengarahkan pada diagnosis stroke. Dari hasil pemeriksaan fisik mungkin dapat ditemukan tanda vital dengan tekanan darah yang tinggi atau bahkan normal, nadi yang berbeda jumlahnya dengan detak jantung pasien (pulsus defisit), irama jantung yang tidak reguler, dan mungkin dapat terdengar bruit pada arteri karotis.

Keadaan umum pasien dapat ditemukan lemah, bahkan tidak sadarkan diri (decrease of consiousness). Pemeriksaan mata mungkin tampak reflek pupil yang tidak simetris, tampak sudut bibir yang terjatuh saat berusaha tersenyum, tangan dan kaki yang kelihatan lemas (dan teruji saat penderita disuruh untuk mengangkat kedua tangan atau kedua kakinya), dan ditemukan adanya gangguan merasakan rabaan halus (dengan menggoreskan kapas pada sisi kanan-kiri pasien secara bergiliran). Pemeriksaan yang lebih rumit dapat berupa pemeriksaan reflek patologis seperti reflek Hoffman Tromner yang ditemukan pada jari tengah tangan, reflek Babinsky dan variannya pada kaki, reflek Rossolimo dan Mendel Bachterew, serta adanya klonus pada kaki dan paha.

Menentukan diagnosis stroke dapat melalui parameter yang menggunakan sistem skor dan sarana penunjang yang lebih mutakhir. Perkembangan di bidang neurologi memungkinkan penentuan “kemungkinan” diagnosis melalui penilaian secara klinis, hasil pengolahan anamnesis dan pemeriksaa fisik penderita. Skor yang dapat digunakan oleh tenaga medis untuk mengarahkan diagnosis diantaranya :

A. Skor Siriraj

1. Kesadaran ( x 2,5 )
siaga 0
Pingsan 1
Semi koma, koma 2

2. Muntah ( x 2 )
No 0
Yes 1

3. Nyeri kepala dalam 2 jam ( x2)
No 0
Yes 1

4. Tekanan Diastolik ( DBP )
DBP x 0,1

5. Atheroma markers ( x -3 )
none 0
diabetes, angina,claudicatio intermitten 1

6. Konstanta - 12

Interpretasi skore Skor ≤ -1 = Infark, ≥ 1 = Hemoragik

Poin-poin pada masing-masih gejala klinis tersebut ditambahkan, dan ditemukan hasil dengan interpretasi < -1 adalah kemungkinan strok non-hemorrhagic, sedangkan pada skor >1 maka kemungkinan strok hemorrhagic. Di suatu kesempatan, apabila ditemukan nilai skor antara -1 dan 1, maka perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan skor lainnya, seperti

B. Skor Nuartha

Perhitungan skore ini menggunakan rumus Skor total= total jumlah kriteria x Jumlah skor. Hasil skor diantara 0-6 berarti non-hemoragik, skor 16-24 berarti hemoragik, sedangkan skor 7-11, kemungkinan non-hemoragik, dan skor 12-15, kemungkinan hemoragik atau dapat dikatakan bahwa skor diantara 7 dan 15 berarti meragukan, dan pada keadaan ini kita membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti CT-Scan

C. Skor Gajah Mada

Tiga positif atau 2 dan ketiganya :
penurunan kesadaran nyeri kepala refleks Babinsky
ya : strok perdarahan
tidak : pertimbangkan berikutnya

Penurunan kesadaran (+) Nyeri kepala (-) Refleks Babinsky (-)
Ya : strok perdarahan
Tidak : pertimbangkan berikutnya

penurunan kesadaran (-) Nyeri kepala (+) Refleks Babinsky (-)
Ya : strok perdarahan
Tidak : pertimbangkan berikutnya
Penurunan kesadaran (-) Nyeri kepala (-) Refleks Babinsky (+)
Ya : strok non-perdarahan (strok iskemik akut atau strok infark)
Tidak : pertimbangkan berikutnya

Penurunan kesadaran (-) Nyeri kepala (-) Refleks Babinsky (-)
Ya : strok non-perdarahan

Setelah mendapatkan kemungkinan dari diagnosis strok, maka pengobatan dapat disesuaikan dengan diagnosis yang dibentuk. Namun, ada kalanya penentuan diagnosis dengan sistem skor kurang menumbuhkan keyakinan terhadap diagnosis strok. Seandainya sarana kesehatan menunjang, maka dapat dilakukan pemeriksaan Computed Tomography- Scan (CT-Scan). Hasil pada CT-Scan akan menunjukkan tanda-tanda perdarahan (warna putih/hiperdens) atau tanda iskemia/infark (warna menurun/hipodens). Seandainya gambaran hipodens pada stroke tanpa perdarahan belum meyakinkan, maka dapat dilakukan CT-Scan dengan kontras yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Hasil dari CT-Scan ini justru kebalikan dari CT-Scan tanpa kontras. Pada gambaran otak akan ditemukan hiperdens/warna putih pada bagian yang mengalami iskemia/infark yang khas pada stroke non-hemorrhagic.


alat CT-Scan

Pada sarana kesehatan yang lebih maju, khususnya pada daerah perkotaan, sarana diagnosis yang lebih tinggi dapat pula dilakukan. Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Magnetic Resonance Artheriography (MRA) dapat menjadi pilihan untuk melihat lebih mendetail bagian otak apa saja yang mengalami gangguan akibat kerusakan pembuluh darah (pada MRI) dan pembuluh darah mana saja yang mengalami ruptur (pada MRA).

Selain menentukan apakah jenis stroke perdarahan atau tidak, pemeriksaan umum seperti pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati, kadar gula darah, kadar kolesterol, keadaan keseimbangan elektrolit dalam darah dan fungsi ginjal perlu dilakukan. Fungsinya adalah untuk melihat apakah terdapat kelainan pada pembuluh darah (liat faktor resiko stroke). Selain melihat faktor resiko terjadinya stroke, pemeriksaan umum ini juga membantu menentukan obat yang akan diberikan dan bagaimana kemungkinan respon tubuh terhadap obat yang akan diberikan.

No comments:

Post a Comment

Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....

Next Topic

> BERKENALAN DENGAN ANEMIA klik

> TRAUMA OLEH AIR KERAS klik




Anda Punya Saran atau Pertanyaan ? Silakan Hubungi Kami

Name

Email *

Message *