Seorang bapak
terhenyak saat mendengarkan hasil pemeriksaan fungsi hatinya tidak
baik. Beberapa parameter yang menunjukan gangguan dalam fungsi
hati terpampang di sana, seperti peningkatan SGOT/SGPT, peningkatan
bilirubin, dan sedikit penurunan produksi albumin. Terjawab sudah
penyebab keluhannya selama ini yang merasakan sering lemas, cepat
letih dan rasa tidak enak pada bagian perut. Terlebih lagi, sang
Istri mengatakan ada sedikit perubahan warna pada putih mata nya yang
berubah menuju kuning.
***
Banyak hal dapat
menyebabkan gangguan pada sel hati (hepatocyte), bahkan dapat
menyebabkan kerusakan sel hati. Rusaknya sel hati oleh karena proses
radang dikenal dengan sebutan hepatitis. Sel hati dapat diibaratkan
balon yang di dalamnya berisikan air/senyawa khusus. Saat “balon”
sel hati mengalami kerusakan, maka senyawa yang terdapat di dalamnya
akan terlepas. Di dalam tubuh, senyawa itu akan beredar bersama
dengan aliran darah. Senyawa yang terdapat di dalam sel hati itu ada
yang disebut aminotransferase, di dalam pemeriksaan laboratorium
dikenal dengan parameter SGOT dan SGPT. Itulah mengapa saat terjadi
kerusakan pada sel hati maka kadar SGOT dan SGPT akan meningkat.
Melihat hasil ini, dokter akan mulai mengarahkan pemeriksaan pada
hati Anda.
Hepatitis dapat
terjadi secara akut maupun kronik, tergantung lamanya
kesakitan. Hepatitis dikatakan akut apabila terjadi kurang dari 3
bulan, sedangkan digolongkan hepatitis kronis apabila berlangsung
lebih dari 3 bulan. Ada perbedaan gejala yang cukup khas pada ke dua
golongan ini. Pada hepatitis akut, pasien sering mengeluhkan gejala
lemas, mual, dan nyeri perut pada daerah kanan atas secara tiba-tiba.
Sering kali disertai perubahan warna kulit dan putih mata (jaundice).
Hasil laboratorium akan menunjukkan peningkatan SGPT/ALT lebih tinggi
dibandingkan SGOT/AST.
Penyebab yang
paling umum memunculkan hepatitis akut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Penyakit/Penyebab | Tanda pendukung |
Hepatitis A | Riwayat terpapar sumber infeksi (contohnya yang berasal dari makanan maupun minuman yang terkontaminasi virus Hep.A) |
Hepatitis B | Faktor Resiko penularan (lewat darah) |
Obat-obatan | Riwayat meminum obat-obatan dalam dosis berlebih, contoh : Asitaminophen |
Alkohol | Riwayat meminum alkohol secara berlebih |
Ischemia hepatitis | Riwayat hipotensi dan gangguan jantung |
Sumbatan pada saluran empedu | Riwayat nyeri perut hebat dan demam |
: Alkohol dapat merusak hati Anda |
Berlainan dengan hepatitis akut, gejala penderita hepatitis kronis cenderung tidak kentara (asimptomatis). Meskipun penderita merasakan lemas dan rasa tidak enak pada bagian perut sebelah kanan atas, namun gejala tersebut sering hanya dirasakan “biasa”. Hasil laboratorium menunjukan peningkatan SGPT dan SGOT, namun jumlah SGPT tidak terlalu tinggi, bahkan mendekati normal. Jangan membayangkan gejala yang lebih ringan daripada hepatitis akut ini menunjukan tingkat keparahan penyakit yang lebih ringan. Tidak! Sering malahan hepatitis kronis menyebabkan tingkat keparahan lebih tinggi daripada hepatitis akut. Ini karena kerusakan sel hati telah berlangsung lama hingga menyebabkan perubahan struktur hati. Kekawatiran terbesar apabila terjadinya perubahan struktur hati adalah munculnya kekakuan hati (cirrosis hepatis) dan kanker hati (hepatocell carcinoma).
Penyebab yang
paling umum memunculkan hepatitis kronis dapat dilihat dalam tabel berikut :
Penyakit/Penyebab
|
Tanda Pendukung
|
Hepatitis C | Faktor resiko (penularan melalui darah) |
Hepatitis B | Faktor resiko (penularan melalui darah) |
Nonalkoholik steatohepatitis | Kegemukan, diabetes militus, hiperlipidemia. |
Penyakit hati karena alkohol (alcoholic liver disease) | Riwayat penggunaan alkohol dalam jangka waktu lama, AST/ALT >2 |
Hepatitis autoimune | Gangguan imun tubuh, umumnya terjadi pada wanita |
No comments:
Post a Comment
Apakah Anda memiliki pengalaman kesehatan seperti Artikel di atas ? Silakan berbagi kisah Anda dengan Kami....