Obat Antihipertensi Bisa Menyebabkan Impotensi ?

Kesehatan masyarakat Indonesia tidak hanya menghadapi ancaman dari penyakit infeksi (menular), tetapi juga penyakit tidak menular. Dulu, penyakit degeneratif, salah satu bentuk penyakit tidak menular, sering kali dipadankan sebagai penyakit orang kota.  Tapi kenyataannya penyakit generatif sudah melanda hampir seluruh lapisan masyarakat baik di desa maupun di kota. Tekanan darah tinggi (hipertensi) dulu dikenal sebagai penyakit degeneratif yang ditemukan pada usia tua. Namun, sekarang ini, tekanan darah tinggi juga merambah usia dewasa.

Bagi Anda yang memiliki gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi) tentunya sangat akrab dengan obat-obatan antihipertensi. Pada penderita hipertensi yang masuk kriteria hipertensi derajat 1, menjaga pola hidup sehat dirasa cukup untuk menjaga kestabilan tekanan darah. Namun, pada kasus hipertensi derajat 1 dengan faktor resiko dan hipertensi derajat 2 perlu penambahan obat antihipertensi.

Ada beberapa golongan antihipertensi yang beredar di Indonesia. Setiap golongan obat antihipertensi memiliki efek samping-nya sendiri. Barangkali beberapa dari Anda baru mendengar bahwa salah satu obat antihipertensi memiliki efek samping impotensi? Apakah obat antihipertensi tersebut ?

 Obat Antihipertensi = Impotensi

Suatu kali Saya didatangi oleh seorang pasien yang ingin mengambil obat rutin antihipertensi. Saya biasanya  berbincak sejenak karena pasien tersebut sudah berkali-kali berkunjung untuk mendapatkan obat rutin sehingga menjadi cukup akrab. Dalam perbincangan, pasien tersebut menuturkan sudah sering kali berganti-ganti obat antihipertensi. Di antara semua obat hipertensi yang pernah dicoba, obat hipertensi yang paling membuatnya frustasi adalah Lisinopril. Maklum saja, “kemampuan” di atas ranjangnya langsung turun drastis semenjak mengkonsumsi obat tersebut. Sampai sekarang, pasien tersebut mengganti Lisinopril dengan golongan obat yang lain.

Lisinopril merupakan salah satu obat antihipertensi golongan ACE Inhibitor. Meskipun dalam golongan yang sama, dibandingkan Captopril, Lisinopril sangat kecil sekali mencetuskan batuk-batuk. Namun, bagi penderita hipertensi (khususnya pria), Lisinopril dapat menyebabkan penurunan libido hingga impotensi. Efek ini tidak selalu berpengaruh pada semua pria. Hanya pada sedikit pria yang susceptible (rentan) saja efek ini akan muncul. Bisa dikatakan sangat jarang sekali efek samping ini muncul.  Hanya saja, meskipun jarang muncul, jangan sampai terjadi pada Anda, ya.

Jadi, memilih obat antihipertensi pun harus tepat (tidak boleh asal-asalan). Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda terlebih dahulu apabila Anda memerlukan obat antihipertensi.